KILAS BALIK KELENGKAPAN AKSARA JAWA
DARI MASA KE MASA
dijupuk
DARI MASA KE MASA
Kilas balik tata tulis aksara Jawa dari masa ke masa dimaksud untuk melihat secara
jauh serta detil masing – masing pedoman yang telah dikenal oleh masyarakat Jawa, namun
sebagai bentuk tinjauan kritis tentang bagaimana selayaknya kita membuat sebuah pedoman
atau tata tulis aksara Jawa yang bisa menjadi media pengaktualisasian aksara Jawa sebagai
bentuk hasil budaya masyakat Jawa, dari kurun waktu sebelum adanya weton Sriwedari
maupun setelahnya sampai detik ini, hingga bisa menyentuh tradisi tulis seperti yang banyak
tersimpan dalam lembaran – lembaran naskah kuno di museum, maupun untuk kepentingan
tata tulis Jawa di era modern ini.
Sebelum satu persatu kita lihat bagaimana tata tulis aksara Jawa yang dimaksud, di
bawah ini akan disampaikan pengenalan aksara Jawa beserta ubarampé-nya. Kelahiran
aksara Jawa dalam susunan ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga,
ba, tha, nga, tidak terlepas dari unsur filosofi masyarakat Jawa yang memang senang bermain
simbol. Oleh karena itu huruf Jawa di bagi dalam beberapa hal yang saling berkaitan dan
seolah disesuaikan sebagai gambaran kehidupan manusia, beberapa hal tersebut antara lain :
1) Kehadiran aksara Jawa dalam bentuk nglegena atau telanjang,
menggambarkan awal kehadiran manusia ke dunia dalam keadaan telanjang.
2) Kehadiran pasangan dari masing-masing aksara Jawa, menggambarkan
bahwa setiap yang ada pasti memiliki pasangan, yang dimaksud pasangan
yaitu aksara yang berfungsi untuk maténi atau menjadikan aksara yang
dipasanginya menjadi sigeg atau menjadi konsonan utuh42. Hal ini disesuaikan
dengan sifat dari aksara Jawa yaitu scriptio continua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar