LAGU DOLANAN JAWA
dijupuk Gundul – gundul pacul
gundul – gundul pacul cul
gembelengan
nyunggi – nyunggi wakul kul gembelengan
wakul ngglimpang.. segane dadi sak ratan
wakul ngglimpang.. segane dadi sak ratan
Nilai
Esensi :
§ Gundul : kepala yang tidak berambut (plonthos).
Kepala berarti kehormatan, kemuliaan
seseorang, dan keindahan.
Gundul
berarti tidak berambut, putih karna tidak berambut dapat diartikan bersih,bebas
dosa, bebas napsu duniawi tak
takut mati,tak butuh nama baik.
§ Pacul : Pacul bisa berarti
cangkul.
Adalah lambang kawula rendah yang sebagian besar adalah
petani karena pacul adalan teman petani saat bekerja. Bekerja mencangkul tanah,
bercocok tanam dengan menggunakan pacul.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah papat prakara kang ora
isa ucul saka uripe manungsa ( empat masalah yang tidak bisa lepas dari hidup
manusia).
Empat masalah (perkara) tersebut adalah :
1. Mata
Mata digunakan untuk melihat. Gunakanlah mata atau
penglihatan kita sebaik mungkin. Sebaiknya manusia melihat hal-hal yang baik.
Jangan buta mata jika melihat orang kesusahan, tolonglah mereka. Jika melihat
sesamanya berbuat baik sebaiknya mengingatkan, jangan acuh kepada sesame,
pedulilah kepada mereka karena suatu saat kita pasti akan membutuhkan mereka.
2. Telinga
Telinga digunakan untuk mendengar. Gunakanlah pendengaran
kita dengan sebaik-baiknya. Tutup telinga kita untuk hal-hal yang buruk. Buka
telinga kita jika kita mendengar orang meminta tolong kesusahan. Jangan gunakan
telinga kita untuk mendengarkan gunjingan tentang orang, karena belum tentu
kita lebih baik dari orang tersebut, mendengar gunjingan tentang orang lain
hanya akan menambah dosa kita.
3. Hidung
Hidung adalah indera penciuman, gunakanlah hidung kita
sebaik mungkin. Jangan gunakan hidung kita untuk mencium hal-hal yang buruk.
Gunakanlah hidung kita untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut
Mulut adalah organ tubuh yang digunakan manusia untuk
berbicara. Jagalah mulut kita dengan
baik, jangan suka membicarakan orang lain terutama membicarakan keburukan orang
lain, jangan suka menggunjing orang lain. Jagalah mulut kikta saat berbicara
supaya apa yang kita bicarakan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Menurut ajaran Jawa, jika ke empat perkara itu lepas dari
manusia, maka lepaslah pula kehormatannya, hidupnya akan sengsara.
§ Gembelengan : bisa berarti sok-sokan.
Gembelengan
bisa berarti besar kepala, sombong, bermain-main dengan kekuasaannya. Banyak
pemimpin yang sombong, besar kepala menyalahgunakan kekuasaannya
§ Nyunggi wakul : artinya membawa wakul. Wakul dalam bahasa Jawa
adalah tempat nasi
Banyak
pemimpin yang lupa bahwa ia mengemban amanat dari rakyat.
§ Wakul ngglimpang : artinya wakul (tempat nasi) tersebut ngglimpang
atau jatuh, jatuh disini maksudnya adalah berguling ke tanah, berantakan
tidak karuan, berceceran.
Kata
ini dapat dijadikan kritikan untuk pejabat tentang amanat rakyat yang
seharusnya diemban dengan baik tapi karena disalahguanakan oleh para penguasa
yang tidak bertanggung jawab menjadikan amanat tersebut menjadi jatuh (tidak berguna lagi),
hanya sebagai samba lalu.
§ Segane dadi sak ratan : Nasi didalam wakul tadi akan tumpah
kemana-mana, berceceran , bercampur dengan tanah, tidak layak lagi untuk
dimakan.
Jika
amanat dari rakyat tidak dijaga dengan baik maka akan berantakan atau tidak
bernilai lagi, menyengsarakan rakyat, menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Lagu gundul-gundul
pacul mengajarkan tentang :
Jadilah manusia yang suci bersih hatinya, jangan terdoga hanya
dengan nafsu duniawi saja. Jadilah manusia yang bisa menjaga dengan baik empat
perkara yaitu mata, telinga, mulut, dan hidung. Jangan menyalahgunakannya. Jadi
manusia jangan sombong, besar kepala. Jadilah yang bisa mengemban amanah rakyat
dengan baik, jangan menyalahgunakannya. Lagu ini mungkin juga dapat digunakan sebagai kritikan untuk para
pejabat supaya dalam menggemban amanat rakyat harus jujur, adil, tidak
merugikan pihak-pihak tertentu dan menguntungkan pihak-pihak lain.
josssss gandos
BalasHapus